Metode kuantitatif menyajikan data kasar (hard data) – yakni angka-angka dan persentase dari tipe-tipe pembeli, tipe pemirsa, dan banyak lagi. Misalnya, survey-survey kuantitatif dapat menghitung angka-angka dan tipe orang yang tahu keberadaan merk tertentu, sadar dengan keunggulan atau kelemahannya, lebih suka yang ini atau tidak suka yang itu, serta membeli atau bahkan menunda pembelian. Semua itu dapat diukur sebelum, selama, dan sesudah promosi pemasaran, untuk melihat, misalnya, apakah suatu kampanye iklan diterima pasar atau tidak.
Monday, April 8, 2013
Thursday, April 4, 2013
Apa Itu Riset Kualitatif?
Riset primer biasanya ditujukan untuk kepentingan perusahaan sendiri. Para pesaing tidak dapat memperolehnya. Riset sekunder, di lain pihak, telah dikumpulkan oleh orang lain untuk beberapa tujuan lain – misalnya, laporan pemerintah atau berita-berita surat kabar. Ada dua jenis riset primer: riset kualitatif dan kuantitatif.
Wednesday, April 3, 2013
Mengapa Membayar Mahal Jika Bisa Membayar Murah?
Seluruh keputusan pemasaran harus berdasarkan informasi yang solid. Riset primer yang mahal harus digunakan hanya ketika seluruh sumber sekunder yang mungkin ada telah diperiksa.
Mengapa harus membayar jutaan rupiah untuk membiayai suatu laporan riset pemasaran khusus ketika masih mungkin membayar jauh lebih murah untuk sebuah laporan riset pemasaran bersama? Laporan-laporan ini atau survey-survey sindikasi dipesan oleh suatu kelompok perusahaan, khususnya sektor industri, dan merupakan suatu laporan pasar yang lengkap bagi kelompok perusahaan pemesan.
Mengapa harus membayar jutaan rupiah untuk membiayai suatu laporan riset pemasaran khusus ketika masih mungkin membayar jauh lebih murah untuk sebuah laporan riset pemasaran bersama? Laporan-laporan ini atau survey-survey sindikasi dipesan oleh suatu kelompok perusahaan, khususnya sektor industri, dan merupakan suatu laporan pasar yang lengkap bagi kelompok perusahaan pemesan.
Sumber Daya Internal yang Menyediakan Informasi Bernilai
Ada informasi pemasaran yang bernilai di dalam suatu organisasi. Departemen Akuntansi, SDM, dan bahkan Departemen Customer Service mengumpulkan data utama untuk keperluan mereka sendiri. Beberapa dari data itu harus secara otomatis mengalir ke dalam sistem informasi pemasaran sepanjang dapat menjadi suatu sumber informasi sekunder yang berguna untuk manajer pemasaran.
Tuesday, April 2, 2013
Mengelola Riset Pemasaran
Ada serangkaian kegiatan atau proses yang terlibat dalam suatu riset pemasaran. Pertama, menentukan informasi yang dibutuhkan, kemudian merencanakan riset, mengumpulkan data, menganalisanya, mendapatkan hasilnya, dan akhirnya, menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan yang lebih baik. Tahap pertama menyangkut penentuan secara jelas masalah-masalah atau informasi tertentu yang dibutuhkan. Hal ini sangat penting. Informasi apa yang Anda perlukan? Bagaimana hal itu akan mempengaruhi keputusan Anda?
Riset Pemasaran untuk Kebutuhan Informasi Bisnis
Ada beberapa kategori umum suatu riset pemasaran – riset primer dan riset sekunder; riset kualitatif dan riset kuantitatif. Riset primer diadakan terutama untuk kepentingan perusahaan sendiri. Sedangkan riset sekunder menggunakan riset yang telah dilakukan oleh orang lain untuk beberapa tujuan lain. Bagian riset mengecek sumber-sumber sekunder sebelum mengadakan riset primer yang lebih mahal.
Apakah Sistem Informasi Pemasaran Itu?
Sistem informasi pemasaran pada dasarnya adalah suatu cara pengumpulan dan pemberian informasi pemasaran secara reguler kepada orang yang tepat dan pada waktu yang tepat.
Unsur utamanya adalah mengetahui jenis informasi apa yang diperlukan, oleh siapa, dan kapan diperlukan. Kebutuhan informasi, sumber-sumber informasi, dan biaya informasi berubah setiap saat dan begitu juga suatu review (pengkajian ulang), atau audit informasi, berguna dilakukan setiap tahun. Suatu audit informasi menspesifikasikan siapa memerlukan apa dan kapan diperlukan. Audit tersebut dapat juga memuat informasi. Ada banyak jenis informasi yang berbeda, yang digunakan oleh seseorang manajer pemasaran, dan banyak jalan membangun suatu sistem informasi pemasaran. Berikut ini adalah salah satu cara untuk memikirkannya, yaitu dengan mempertimbangkan komponen-komponen berikut.
Unsur utamanya adalah mengetahui jenis informasi apa yang diperlukan, oleh siapa, dan kapan diperlukan. Kebutuhan informasi, sumber-sumber informasi, dan biaya informasi berubah setiap saat dan begitu juga suatu review (pengkajian ulang), atau audit informasi, berguna dilakukan setiap tahun. Suatu audit informasi menspesifikasikan siapa memerlukan apa dan kapan diperlukan. Audit tersebut dapat juga memuat informasi. Ada banyak jenis informasi yang berbeda, yang digunakan oleh seseorang manajer pemasaran, dan banyak jalan membangun suatu sistem informasi pemasaran. Berikut ini adalah salah satu cara untuk memikirkannya, yaitu dengan mempertimbangkan komponen-komponen berikut.
Anda Membutuhkan Informasi untuk Mengambil Keputusan Bisnis
Bayangkan sebuah tumpukan kartu. Salah satu dari kartu-kartu tersebut adalah kartu As. Dapatkah Anda mengambil kartu As tersebut tanpa melihat? Anda tahu bahwa kartu tersebut ada, tetapi dapatkah Anda menyeleksinya? Apakah Anda yakin? Berapa peluang Anda untuk mengambil kartu yang benar tanpa melihatnya?
Banyak keputusan bisnis mempunyai unsur-unsur ketidakpastian dan risiko. Namun, pilihan harus dibuat. Kebanyakan keputusan mempunyai beberapa risiko yang melekat padanya.
Akan tetapi, bagaimana Anda dapat mengurangi risiko tersebut? Apa yang dapat menolong Anda untuk mengurangi risiko tersebut dan membuat pilihan yang benar? Sudah dapatkah Anda mengidentifikasi kartu As tersebut?
Banyak keputusan bisnis mempunyai unsur-unsur ketidakpastian dan risiko. Namun, pilihan harus dibuat. Kebanyakan keputusan mempunyai beberapa risiko yang melekat padanya.
Akan tetapi, bagaimana Anda dapat mengurangi risiko tersebut? Apa yang dapat menolong Anda untuk mengurangi risiko tersebut dan membuat pilihan yang benar? Sudah dapatkah Anda mengidentifikasi kartu As tersebut?
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Organisasional
Dalam pasar organisasional, pembeli dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh setidaknya empat faktor:
- Lingkungan bisnis
- Struktur dan budaya organisasi
- Hubungan antarpribadi
- Karakteristik pembeli per individu
Tahapan-Tahapan Pembelian
Pembelian organisasional dapat menjadi proses yang ketat. Terutama, jika pembelian tersebut cukup besar dan berisiko serta membutuhkan usaha dan keterlibatan yang tinggi.
Mari kita lihat pembelian untuk permintaan baru yang besar. Lihatlah bagaimana semua proses pembelian berjalan lambat dan dilakukan secara hati-hati.
Dimulai dari pengenalan masalah, organisasi mengetahui bahwa dia perlu melakukan pembelian barang atau jasa. Kebutuhan tersebut secara hati-hati dinyatakan dan pada akhirnya spesifikasi produk secara rinci ditentukan.
Mari kita lihat pembelian untuk permintaan baru yang besar. Lihatlah bagaimana semua proses pembelian berjalan lambat dan dilakukan secara hati-hati.
Dimulai dari pengenalan masalah, organisasi mengetahui bahwa dia perlu melakukan pembelian barang atau jasa. Kebutuhan tersebut secara hati-hati dinyatakan dan pada akhirnya spesifikasi produk secara rinci ditentukan.
Situasi Yang Mempengaruhi Pembeli Organisasional
Pendekatan organisasi/perusahaan untuk melakukan pembelian dipengaruhi oleh beberapa situasi berikut: berapa uang yang dimiliki; ukuran dan risiko pembelian; apakah hal tersebut merupakan permintaan baru, pembelian kembali yang dimodifikasi, atau pembelian kembali langsung.
Pasar Organisasional vs Pasar Konsumen
Pasar organisasional adalah pasar antardunia usaha, di mana pembeli melakukan pembelian atas nama bisnis atau organisasi/perusahaan mereka. Mereka mungkin membeli berton-ton bahan kimia, sistem komputer baru, ataupun hanya sampul surat kantor.
Faktor Geodemografi Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Perilaku pelanggan dipengaruhi oleh faktor asal pribadi, dimana banyak di antaranya yang dapat dikelompokkan ke dalam demografi. Hal tersebut meliputi umur, jenis kelamin, kelompok ras, asal etnis, pendapatan, pekerjaan, keluarga, dan tahapan siklus hidup keluarga (family life cycle). Terdapat banyak barang dan jasa yang dibeli hanya untuk pelanggan yang termasuk dalam satu kelompok demografi tertentu. Misalkan siklus hidup keluarga. Pasangan yang baru menikah lebih tertarik pada meubel (furniture) dan peralatan rumah tangga daripada liburan. Pasangan yang mempunyai bayi jelas akan tertarik pada produk-produk bayi, sedangkan orang tua yang mempunyai anak remaja tidak demikian. Begitu seterusnya, sesuai siklus hidup keluarga. Oleh karena itu, pemasar dapat menargetkan pelanggan yang sedang berada dalam suatu tahapan tertentu dari siklus hidup keluarga. Pemasar juga harus memperhatikan faktor pribadi lain, seperti di mana pelanggan-pelanggan bertempat tinggal.
Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Pembeli
Studi psikologi perilaku berkonsentrasi kepada input dan output – rangsangan dan tanggapan. Dalam pemasaran, secara sederhana hal tersebut berarti memfokuskan pada apakah masyarakat bereaksi terhadap rangsangan, seperti iklan atau surat misalnya, katakanlah dalam melakukan pembelian. Psikologi perilaku mengesampingkan mekanisme otak yang rumit dengan cara membuang semua variabel psikologis ke dalam “kotak hitam”.
Faktor Sosial dan Budaya yang Mempengaruhi Pembeli
Pelanggan dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh tersebut dapat berasal dari keseluruhan atau sebagian dari kelompok sosial berikut:
- Keluarga
- Kelompok referensi
- Kelas sosial
- Budaya dan sub-budaya
Faktor-faktor Utama Yang Mempengaruhi Pembeli
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi cara kita berperilaku, khususnya, cara kita membeli. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam variabel sosial, termasuk budaya, karakteristik pribadi, dan variabel psikologis.
Monday, April 1, 2013
Kapan Konsep Pemasaran Mulai Ada?
Pemasaran (marketing) merupakan disiplin ilmu yang relatif masih muda. Namun beberapa orang beranggapan bahwa pemasaran telah ada sejak lama.
Perdagangan dan pembayaran dalam bentuk uang, barang, dan jasa telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Barter dan counter trade (perdagangan imbal-beli) kembali menjadi populer dalam bisnis. Counter trade sekarang ini menjadi jauh lebih umum daripada yang Anda pikirkan. Misalnya, beberapa perusahaan kimia sering menerima pembayaran yang tidak berupa uang (non-monetary payment), seperti bahan-bahan kimia lainnya sebagai pembayaran dari pelanggan mereka.
Perdagangan dan pembayaran dalam bentuk uang, barang, dan jasa telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Barter dan counter trade (perdagangan imbal-beli) kembali menjadi populer dalam bisnis. Counter trade sekarang ini menjadi jauh lebih umum daripada yang Anda pikirkan. Misalnya, beberapa perusahaan kimia sering menerima pembayaran yang tidak berupa uang (non-monetary payment), seperti bahan-bahan kimia lainnya sebagai pembayaran dari pelanggan mereka.
Tahapan Mental Dari Suatu Pembelian
Ada banyak model berbeda yang mencoba untuk memetakan kenyataan daru suatu proses pembelian. Beberapa model lebih rumit dibanding model yang lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)