Pages

Wednesday, April 3, 2013

Sumber Daya Internal yang Menyediakan Informasi Bernilai

Ada informasi pemasaran yang bernilai di dalam suatu organisasi. Departemen Akuntansi, SDM, dan bahkan Departemen Customer Service mengumpulkan data utama untuk keperluan mereka sendiri. Beberapa dari data itu harus secara otomatis mengalir ke dalam sistem informasi pemasaran sepanjang dapat menjadi suatu sumber informasi sekunder yang berguna untuk manajer pemasaran.

Departemen Akuntansi mengumpulkan begitu banyak data tentang penjualan, biaya, dan kontribusi atau tingkat keuntungan per produk. Manajer penjualan dan pemasaran perlu mempunyai jenis-jenis informasi ini yang segera dapat digunakan.

Banyak manajer pemasaran yang senang memiliki akses pada angka-angka penjualan tahunan, kuartalan, bulanan, mingguan, dan bahkan perkembangan yang di-update secara harian. Berikut ini pendapat Direktur Pemasaran Microsoft, John Leftwich.

“Setiap pagi saya dapat mengecek dengan tepat berapa penjualan kami pada hari-hari sebelumnya, bulan ini hingga hari ini, perkembangan tahunan hingga saat ini, bagaimana perbandingannya dengan tahun sebelumnya, kuartal sebelumnya, dan jika Anda pertimbangkan bahwa kita mempunyai lebih dari 1000 SKU (stock keeping unit) atau produk, dan hanya dengan menyentuh sebuah tombol setiap pagi dengan data yang telah diperbarui terakhir pada pukul tiga pagi sebelumnya, merupakan keberhasilan yang cukup baik. Selain itu, para pemasar juga tertarik dengan rincian biaya supaya perhitungan biaya per penjualan, biaya per pemasaran, dan biaya per penelitian dapat menjadi indikator tentang efisiensi dari usaha-usaha pemasaran. Data mentah ini sering dikumpulkan oleh akuntan untuk tujuan yang lain. Data mentah tersedia bagi organisasi – kami hanya memerlukan suatu sistem yang dapat secara otomatis mengumpulkan, menganalisis, dan menyampaikan gambaran-gambaran ini secara reguler kepada manajer pemasaran. Laporan tentang penjualan juga menyediakan suatu sumber informasi penting bagi manajer pemasaran. Laporan-laporan tersebut dapat mencatat alasan mengapa bisnis kami sedang unggul atau kalah, apa yang sedang pelanggan lakukan, apa yang sedang direncanakan oleh para pesaing, dan apa yang umumnya sedang terjadi di pasar?”

Sumber-sumber informasi internal sekunder lainnya termasuk rekaman keluhan pelanggan, formulir masukan (feedback) pelanggan, dan surat-surat pelanggan. Kadang-kadang departemen SDM, customer service, atau humas mengumpulkan informasi ini untuk kepentingan mereka sendiri. Beberapa manajer pemasaran tetap berusaha mendengarkan rekaman keluhan pelanggan sambil mengendarai mobil. Kliping-kliping koran yang memuat berita baik maupun buruk disimpan oleh departemen humas. Mereka kadang-kadang menghitung skor tentang kualitas dan kuantitas yang diliput oleh surat kabar. Sekali lagi, informasi ini dapat menjadi berguna bagi manajer pemasaran, khususnya jika media (pers) memberitakan hal-hal yang berlawanan dengan apa yang ditawarkan pada iklan baru!

Ada banyak sumber informasi internal yang dapat menyediakan informasi berguna dengan biaya rendah – jika ada sistem informasi pemasaran yang mengumpulkan, menyimpan, memperlihatkan, dan menggunakan informasi berguna yang ada.