Suatu pertukaran yang saling menguntungkan terjadi ketika pelanggan menerima nilai guna (utility), nilai (value) dan kepuasan (satisfaction), sementara perusahaan secara simultan mencapai tujuan dan sasarannya. Misalnya, memperoleh pendapatan atau keuntungan (laba), atau dalam kasus organisasi non-profit, beroperasi secara efisien dan efektif, dan meneruskan usahanya untuk mencapai misinya.
Semua alasan ini merupakan hal yang biasa. Anda dapat meningkatkan keuntungan pelanggan dengan menambahkan nilai (value) pada hidup pelanggan dengan memberikan pelayanan. Tetapi, Anda hanya dapat menawarkan sumber daya yang Anda miliki.
Ambil contoh pelayanan pelanggan (customer sevice). Pelayanan pelanggan (customer service) dapat menjadi sangat mahal. Mungkin pada suatu saat, Anda tidak dapat melayani setiap permintaan pelanggan, karena Anda tidak memiliki pegawai yang bisa terus mondar-mandir. Inilah saatnya untuk mempertimbangkan apakah pelayanan ekstra sudah tepat atau belum.
- Apakah pelayanan ekstra sungguh-sungguh perlu atau penting bagi pelanggan (apakah Anda akan kehilangan bisnis jika Anda tidak memberikan pelayanan ekstra ini?)
- Apakah pesaing menawarkan tingkat pelayanan ekstra yang sama?
- Dapatkah kita menghasilkannya, atau akankah pelanggan disiapkan untuk membayar lebih untuk itu?
- Apakah ada cara pembiayaan yang lebih efektif dalam menghantarkan pelayanan yang sama?