Bila telah dilakukan analisis situasi, pengukuran sasaran, klarifikasi strategi, dan penerjemahan taktik menjadi aksi, lalu apa yang harus dilakukan selanjutnya? Control (pengawasan).
Kepemimpinan, perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan merupakan tanggung jawab inti dari manajemen. Rencana seharusnya juga mempunyai metode review sebagai satu kesatuan. Hal ini untuk memastikan beberapa ukuran pengawasan. Ingat, beberapa bentuk pengawasan, adalah memonitor kesadaran pelanggan, tingkah laku, kepuasan dan loyalitas, dan biaya (baik waktu maupun uang). Bentuk pengawasan lainnya, yaitu analisis penjualan, biaya waktu, harus direncanakan dan dianggarkan dalam rencana pemasaran itu sendiri. Rencana jangka panjang dapat dikaji ulang setahun sekali, sementara rencana tahunan dapat dikaji ulang kuartalan atau bulanan. Rencana bulanan dikaji ulang (review) secara secara mingguan atau dalam beberapa kasus dilakukan secara harian. Jika review dapat mengidentifikasi sebuah masalah, paling tidak hal itu dapat ditujukan sebagai pertentangan yang seterusnya tidak perlu diperhatikan.
Sistem pengawasan atau beberapa sistem pengukuran, perlu ditempatkan pada tempatnya untuk memastikan bahwa pengawasan tersebut efektif. Berikut ini sebuah contoh bagaimana perusahaan Microsoft membangun ukuran dalam sistem pengawasan mereka.
“Pengukuran dan metrik, seperti yang sering disebut dalam dunia bisnis belakangan ini, merupakan sesuatu yang kritis. Jika Anda telah melaksanakan suatu pekerjaan perencanaan dengan efektif, maka Anda seharusnya telah mempunyai tonggak untuk melakukan berbagai macam bisnis dan hal-hal absolut yang akan Anda ukur sebelum mulai melaksanakan rencana pemasaran Anda. Jadi, anda harus memiliki hal itu. Mari kita lihat berbagai cara berbeda yang dapat Anda gunakan dalam mengukur bisnis. Pendapatan (revenue) merupakan salah satu hal nyata: jumlah unit yang Anda kirim dan panggsa pasar yang Anda capai dalam sebuah kategori khusus. Kesadaran yang dimiliki masyarakat terhadap perusahaan Anda merupakan aktivitas spesifik yang dapat diukur. Pekerjaan pemasar, setelah diputuskan apa sasaran kuncinya, harus menentukan ukuran. Sepenuhnya tanggung jawab para pemasar untuk meyakinkan dirinya bahwa mereka mempunyai sistem yang tepat yang memungkinkan mereka memantau kinerjanya. Katakanlah, pangsa pasar versus tujuan yang mereka bangun sebagai bagian dari rencana.”
“Dalam sistem pengawasan, mungkin kami memiliki keunggulan sebagai perusahaan perangkat lunak (software). Sistem pengawasan kami adalah yang terbaik di dunia. Setiap pagi saya dapat memeriksa dengan tepat berapa penjualan yang telah kami capai kemarin, gambaran bulan lalu sampai sekarang, tahun lalu sampai sekarang, bagaimana kondisinya dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan kuartal sebelumnya. Jika Anda menganggap bahwa kami hanya memiliki tidak kurang dari 1.000 stocks keeping units (SKU) atau produk untuk dapat melakukan hal itu dengan menyentuh tombol setiap pagi, dengan data terakhir diperbaharui (up-date) pukul 3.00 pagi hari sebelumnya, itu merupakan suatu prestasi yang cukup baik. Seperti itulah keadaannya, di pasar yang sangat kompetitif seperti dalam bisnis industri software, Anda harus turut serta dalam aktivitas untuk menjamin bahwa Anda benar-benar dapat mengontrol bisnis Anda.”
Jadi, sistem control menyediakan sebuah putaran balik yang esensial dalam siklus rencana pemasaran. Umpan balik mengidentifikasi masalah-masalah dan sukses yang membantu manajer dalam perbaikan perencanaan.
Jadi beberapa bentuk review untuk sasaran yang spesifik merupakan mekanisme pengawasan yang vital. Mekanisme ini memberikan umpan balik yang mempengaruhi rencana masa depan. Dalam beberapa hal, perencanaan merupakan suatu siklus atau perputaran yang terus-menerus, dengan review/pengawasan sebagai kunci untuk terjadinya siklus perencanaan yang efektif.
Control (pengawasan) melengkapi perputaran dalam siklus perencanaan pemasaran SOSTAC. Perencanaan pemasaran kemudian menjadi sebuah proses yang berkelanjutan dalam upaya untuk mencapai perbaikan dan pengembangan. Umpan balik dibangun dalam analisis situasi, yang mempengaruhi sasaran (ke mana kita ingin pergi). Hal ini pada gilirannya akan mengarahkan strategi (bagaimana kita dapat ke sana?), yang kemudian menggerakkan taktik (rincian strategi), dan kemudian “semuanya menjadi pekerjaan” atau aksi.