Pages

Monday, April 8, 2013

Apa Yang Dimaksud dengan Riset Kuantitatif?

Metode kuantitatif menyajikan data kasar (hard data) – yakni angka-angka dan persentase dari tipe-tipe pembeli, tipe pemirsa, dan banyak lagi. Misalnya, survey-survey kuantitatif dapat menghitung angka-angka dan tipe orang yang tahu keberadaan merk tertentu, sadar dengan keunggulan atau kelemahannya, lebih suka yang ini atau tidak suka yang itu, serta membeli atau bahkan menunda pembelian. Semua itu dapat diukur sebelum, selama, dan sesudah promosi pemasaran, untuk melihat, misalnya, apakah suatu kampanye iklan diterima pasar atau tidak.

Teknik-teknik kuantitatif menyangkut wawancara terstruktur dengan jumlah responden yang banyak. Kuesioner-kuesioner yang sangat terstruktur digunakan untuk meyakinkan bahwa setiap responden diberi pertanyaan yang sama dengan tepat, jawaban dicatat dengan tepat, dan dengan cara yang sama. Ratusan dan kadang-kadang ribuan responden dipilih sebagai sample untuk mewakili suatu pasar tertentu.

Penyeleksian sample adalah bagian kunci dari suatu proyek riset primer. Sample-sample itu secara statistik mewakili kelompok target yang relevan. Pendekatan yang paling mahal adalah sample responden praseleksi secara acak. Beberapa cara akan dilakukan agar mendapatkan satu wawancara dengan responden yang sudah dipilih – di mana saja mereka tinggal. Satu alternatif yang berbiaya efektif adalah sebuah sample kuota, dimana pewawancara harus melengkapi wawancara dengan pelanggan dari tipe atau kuota kelompok umur tertentu, pekerjaan, dan yang lainnya. Suatu kuota menentukan profil dari responden yang diminta, misalnya, ibu-ibu yang memiliki anak berumur 4 hingga 12 tahun yang membeli alat perekam video.

Data mentah atau jawaban responden, dapat dikumpulkan melalui telepon, surat, wawancara dari pintu ke pintu dan hall tests.

Namun ada banyak jebakan dalam sebuah riset. Manajer harus melihat masalah-masalah yang akan membahayakan validitas dari temuan-temuan riset. Ingat kualitatif sebelum kuantitatif. Pertimbangakan apakah riset kualitatif dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus dimasukkan dalam pekerjaan kuantitatif. “Pikirkan yang sekunder dahulu.” Periksalah apakah ada orang lain yang telah melakukan riset tersebut. Akhirnya, tentukan keperluan informasi anda dengan hati-hati. Lalu tanyakan, “Informasi apa yang saya butuhkan?”