Pages

Thursday, February 28, 2013

Riset Pasar: Keinginan dan Kebutuhan Pelanggan

Pelanggan adalah pusat dari konsep pemasaran. Kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) pelanggan tidak selalu jelas kelihatan. Keduanya harus diriset secara hati-hati dan terus menerus. Secara teknis, ada suatu perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kita mempunyai kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, cinta, dan sebagainya. Keinginan adalah nafsu (desire) yang spesifik. Kita semua butuh makanan. Sebagian orang senang hamburger, yang lainnya lebih suka makanan vegetarian. Yang lainnya lagi mungkin lebih suka makanan India, makanan Cina atau makanan Meksiko. Orang yang sama, dalam situasi yang berbeda, mungkin hanya menginginkan sepotong coklat.

Pemasaran: Seni atau Ilmu Pengetahuan?

Menurut Anda, pemasaran itu sebuah seni, atau sebuah ilmu pengetahuan, atau keduanya?

Dapatkah manajer pemasaran memperkirakan apa yang akan terjadi ketika mereka menggabungkan unsur-unsur pemasaran secara bersamaan? Jika mereka mengurangi harga, apakah penjualan akan meningkat, atau menurun? Atau jika mereka meningkatkan iklan, apakah penjualan akan meningkat, atau menurun? Minggu ini, bulan ini, tahun depan, atau dalam jangka panjang, apa yang akan terjadi?

Apakah Pemasaran Itu?

Ada banyak definisi yang berbeda tentang pemasaran. Pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan termasuk periklanan (advertising), penjualan (selling), hubungan masyarakat (public relation), promosi penjualan, (sales promotion), direct mail, penentuan harga (pricing), riset pasar (market research), dan sebagainya. Pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu filsafat atau pendekatan bisnis. Berbagai lembaga atau institusi di seluruh dunia mempunyai definisi yang berbeda. Cartered Institute of Marketing di Inggris mendefinisikan pemasaran sebagai proses manajemen yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan kebutuhan pelanggan yang menguntungkan. Kata keuntungan (profit), jika diartikan secara harfiah, tidak termasuk bantuan yang besar dari organisasi-organisasi nirlaba seperti lembaga-lembaga sosial (charities) yang tujuan akhirnya bukan untuk mencari profit.

Mengapa Kebanyakan Perusahaan Lemah di Pemasaran?

Meskipun penggunaan teknik-teknik pemasaran telah meluas, hanya sedikit perusahaan yang sungguh-sungguh berorientasi pada pemasaran. Mereka tidak secara konstan melakukan riset pasar, termasuk menganalisis para pesaingnya dan juga para pelanggannya. Mereka tidak secara berlanjut melihat perbaikan mutu pelayanan pelanggan (customer care) dan kualitas produk. Mereka tidak melihat perubahan tersebut dengan tulus ikhlas. Mereka juga lupa untuk menyampaikan dasar pemikirannya. Pertimbangkan contoh-contoh pemasaran terbaru berikut ini yang menyedihkan:

Siapa yang memerlukan Pemasaran?

Sejak tahun 1970-an telah ada beberapa teknik pemasaran yang diadopsi secara cepat di berbagai perusahaan. Tidak hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang menggunakan teknik pemasaran tersebut. Sekarang ini berbagai jenis perusahaan melihat pemasaran sebagai hal penting untuk menjaga kelangsungan hidup mereka.