Pages

Tuesday, April 2, 2013

Faktor Sosial dan Budaya yang Mempengaruhi Pembeli

Pelanggan dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh tersebut dapat berasal dari keseluruhan atau sebagian dari kelompok sosial berikut:
  • Keluarga
  • Kelompok referensi
  • Kelas sosial
  • Budaya dan sub-budaya
Pengaruh keluarga sangat jelas. Beberapa keluarga mempengaruhi perilaku pembelian seumur hidup seseorang sejak kelahiran mereka. Sebagai contoh, penggemar klub sepak bola Manchester United mendaftarkan bayi mereka yang baru lahir sebagai anggota Manchester United Fans Club sejak mereka lahir!

Seseorang juga melilhat kepada kelompok referensinya saat membentuk opini, tingkah laku, atau kepercayaannya. Pelanggan, sebenarnya, mungkin bukan anggota kelompok tersebut, tetapi mungkin secara sekilas terinspirasi untuk menjadi anggotanya sehingga dia merujuk kepada sistem nilainya. Pemasar perlu mengetahui apakah pelanggannya dipengaruhi secara signifikan oleh berbagai kelompok referensinya dan pelanggan mana yang dipengaruhi oleh suatu kelompok referensi khusus. Produk yang menarik, seperti pakaian, mobil, dan mainan berkaitan dengan pengaruh kelompok referensinya. Hal ini berarti bahwa usaha para pemasar lebih banyak kepada pengidentifikasian dan perubahan opini pemimpin dalam suatu kelompok referensi khusus. Opini pengikutnya kemudian mencoba untuk mengikuti pemimpinnya dengan cara menirunya dan terkadang membeli merk yang sama.

Kelas sosial juga mempengaruhi kemungkinan mempunyai anak, kesempatan mempertahankan hidupnya, pendidikannya, dan banyak lagi. Semua itu juga mempengaruhi perilaku membeli.

Budaya dan sub-budaya juga mempengaruhi gaya hidup seseorang, kepercayaan, sikap, dan tentu saja perilaku membelinya. Sebagai contoh, orang Jepang membeli dan memakan ikan mentah. Tetapi, beberapa anak Eropa pun juga memakan ikan mentah. Sub-budaya adalah kantong masyarakat dalam budayanya, yang mempunyai banyak persamaan – mereka berbagi nilai, tingkah laku, dan kepercayaan. Mereka dapat dibentuk dari kelompok nasional, agama, ras, atau geografis. Warna, pakaian, musik, bahasa, nada suara, sikap tubuh, dan bahasa tubuh dapat mempunyai arti yang berbeda dalam budaya, bahkan dalam sub-budaya. Sub-budaya tidak hanya mempengaruhi pola pembelian, tetapi juga mempengaruhi cara menerima pesan pemasaran. Sebagai contoh, beberapa peneliti manyatakan bahwa orang Kanada yang berbahasa Perancis lebih tertuju kepada sumber pesan atau siapa yang menyajikan iklan, sementara orang Kanada yang berbahasa Inggris lebih memperhatikan isi dari iklan.

Pemasar harus berusaha untuk memahami semua pengaruh kelompok yang mempengaruhi pelanggan sehingga bauran pemasaran dapat disesuaikan untuk memberikan efek yang maksimum.